Flashback Lato-Lato di Tengah Permainan bermedia Gadget

Flashback Lato-Lato di Tengah Permainan bermedia Gadget

Oleh : Ahmad Fatih 

Permainan tradisional biasanya dimainkan secara berkelompok oleh anak-anak. Seperti anak jaman dulu yang sering bermain bersama di luar rumah. Tidak hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari, terutama saat bulan purnama tiba. Mereka bermain dengan gembira di bawah sinar rembulan.

Permainan tradisional memang tidak semenarik permainan modern. Selain untuk bermain bersama teman, juga bisa melatih ketangkasan dan jiwa sosial. Anak-anak zaman sekarang jarang sekali memainkan permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan anak-anak pada zaman dahulu. Game ini jauh dari teknologi masa kini seperti komputer, robot atau handphone dan Android.

Saat ini, anak-anak lebih suka bermain dengan perlengkapan atau perkakas dan memilih bermain di dalam ruangan daripada bermain di alam. Misalnya, anak-anak suka bermain game atau game di ponsel, bermain workstation atau bermain robot. Sedangkan olahraga permainan lebih banyak dimainkan di dalam ruangan daripada di luar ruangan, seperti berenang dan bermain bola.

Beruntungnya, baru-baru ini muncul kembali salah satu permainan tradisional yang diviralkan oleh salah seorang pengguna TikTok yang berhasil mendorong banyak orang untuk ikut memainkannya, yaitu Lato-lato. Lato-lato merupakan permainan yang memiliki dua buah bola pemberat yang terikat oleh tali dan memiliki cincin dibagian atasnya sebagai pengendali saat dimainkan. Cara memainkan lato-lato ini terbilang tidak mudah, sebab harus membenturkan dua buah bola pemberat yang nantinya akan menimbulkan bunyi yang nyaring dan khas.

Lato-lato merupakan permainan tradisional yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1990-an, permainan tersebut mulai populer di kalangan masyarakat desa. Lato-lato berasal dari bahasa Bugis, Kawula Muda. Di pulau lain, nama Lato-lato berbeda. Di Makassar permainan ini disebut Katto-katto, sedangkan di Jawa disebut Etek-tek.

Namun yang harus diperhatikan adalah lato-lato bukanlah permainan asal Indonesia, melainkan permainan tersebut telah muncul sejak 1960-an di Amerika dan diberi nama Clackers. Lato-lato pada awalnya merupakan sebuah senjata di Argentina. Bernama Bolas, senjata tersebut digunakan oleh para Koboi Argentina untuk menangkap hewan guanaco. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, dibuatlah miniatur dari senjata tersebut yang dapat dimainkan oleh anak-anak. 

Meski belum terdapat penelitian yang legal terkait permainan ini, dapat kita pahami bahwa manfaat yang paling berdampak pada perkembangan anak-anak di Zaman modern ini ialah mereka tidak lagi bergantung pada gadget sebagai media hiburan. Artinya, kita bisa meminimalisir ketergantungan anak-anak terhadap gadget yang secara visual permainan didalamnya memang lebih keren daripada permainan tradisonal.

Hasilnya, anak-anak akan mendapatkan kepercayaan diri, melatih keterampilan motorik dasar, melatih ketenangan, melatih keseimbangan tubuh, dan yang terpenting, melatih kesabaran. Jika dilihat dari segi cara memainkan lato-lato, memang sangat rumit dan membutuhkan banyak kesabaran untuk memainkannya dengan benar.

Komentar

Postingan Populer