Naskah Teater " Sakaratul Maut "
SAKARATUL MAUT
AHMAD FATIH
Randamos : “Kemanakah para hamba yang mengaku
paling agung dari pada malaikat di kayangan?
Aku datang sebagai kadang-kadang orang baik dan sebagai kadang kadang orang
jahat.”
(Ahsan datang ke tanah suci panarukan
itu)
Ahsan : “Hey Randamos Sahabatku! Apakah ada
kabar baik yang bisa kau berikan padaku sebagai orang yang paling baik di tanah
Panarukan?
Randamos : “Ahsan, Ahsan, Kau sudah pasti
menang atas mistakof sebagai musuhmu itu.”
Ahsan : “Apakah akan semudah itu?”
Randamos : Benar, Karena kau adalah sebagai
orang yang paling benar.
Ahsan : “Baiklah, akan aku tundukkan kebatilan,
karena hanya akulah yang paling benar.”
(Ahsan pergi)
(Kemudian Cakil bangun dari kuburnya.)
Cakil : “Kau hanya beruntung sebab orang lain
memanggilmu dengan menyebut namamu. Padahal hanya dengan memandang kedua matamu
aku bisa tahu bahwa kau adalah orang yang hina.”
Randamos : “Mengapa kau bisa bangkit wahai
orang yang gila?”
(Cakil tak menjawab perkataan Randamos sambil
bertingkah sebagai orang gila ia keluar dari pentas perlahan-lahan).
(Kemudian Mistakof datang menghampiri
Randamos)
Mistakof : “Hey Randamos! Aku sudah berhasi
menjatuhkan orang-orang yang benar, hanya tinggal satu orang lagi, sebab dia
lah yang paling benar.
Randamos : “Siapakah dia ?”
Mistakof : “AHSANNN.”
Randamos : “Pergilah, kau akan menang sebagai
orang yang membela kejahatan.”
(Mistakof menuruti perintah Randamos kemudian
pergi untuk bertempur dengan Ahsan).
(Tak lama kemudian Cakil datang
kembali)
Cakil : “Kau hanya beruntung sebab orang lain
memanggilmu dengan menyebut namamu. Padahal hanya dengan memandang kedua matamu
aku bisa tahu bahwa kau adalah orang yang hina.”
(Cakil seperti orang yang kesurupan)
Randamos : “Hey cakil yang gila,
kata-kata sampah yang kau ucapkan! Apa yang kau maksud sebagai orang yang hina?”
Cakil : “ Ohhhh, hakim yang adil! Aku tak mengucapkan
apa apa, Alam merasukiku sejak tadi.
Randamos : “Kembalilah pada kuburmu!”
Cakil : “Tidak akan.”
(Randamos geram)
(Cakil pergi kembali)
(Kemudian Ahsan dan Mistakof datang
dari arah berlawanan)
Ahsan : “ Hey Mistakof!, Apakah engkau tidak
takut dengan orang yang paling benar ini?”
Mistakof : “ Kau tidak ingat ? Dahulu Adam
pernah ditundukkan oleh hawa nafsunya sendiri. Sedangkan engkau berlagak
menjadi orang yang paling benar?
Ahsan : “Akan aku tundukkan segala yang jahat
diatas kebaikan”.
(Ahsan dan Mistakof mulai bertarung)
(Sampai Akhirnya Ahsan dalam posisi
dipojokkan)
Ahsan : “ Randamosss Sahabatku! Tolong aku!”
Mistakof : “Sahabat? Ia tak akan sudi menjadi
sahabat orang yang benar.”
(Randamos berlari menghampiri mereka,
kemudian Ia menusukkan Pisaunya kepada Mistakof).
Mistakof : ”Apa maksudmu wahai randamos?”
Randamos : “Kau tak pantas menjadi orang yang jahat,
sebab ketika dirimu membela kejahatan, Kau sudah menjadi orang yang baik.”
(Mistakof terdampar di Tanah suci itu.)
(Ahsan kemudian berdiri)
Ahsan : “ Aku tahu bahwa kau tidak akan merasa
berat hanya untuk membunuh orang yang salah, Mari kita rayakan kemenangan ini!”
(Ketika Ahsan berpaling dari wajah
Randamos, tiba-tiba Randamos menyodorkan pisaunya kembali ke punggung Ahsan)
Ahsan : “Ke, ke kenaapaa?”
Randamos : “Kau tak pantas menjadi orang yang
benar, sebab ketika dirimu menganggap bahwa kau yang paling benar, kau sudah
menjadi orang yang jahat !”
(Ahsan terdampar pula seperti Mistakof
disana).
(Randamos menjadi seperti orang yang
kebingungan).
(Kemudian Cakil datang kembali).
Cakil : “ Hey Randamos! Dahulu ketika aku
dikubur aku pernah bertanya kepada malaikat.”
Randamos :”Apa yang kau tanyakan?.”
Cakil “Aku bertanya padanya, tahukah engkau
apa yang lebih sakit daripada sakit soal cinta?”
Randamos : “Lalu apa kata malaikat itu?”
Cakil : “Kemarilah, akan aku bisikkan padamu.”
(Ketika Randamos hendak menghampiri
Cakil, Cakil menyodorkan pisaunya ke perut Randamos)
Cakil :
“Mati di tangan teman sendiri!”
Cakil : “Aku tak pantas untuk hidup.”
(Cakil menjadi orang gila sepenuhnya,Dan
pada akhirnya Ia juga menusuk tubuhnya sendiri).
2021
Komentar
Posting Komentar